Senin, 26 Januari 2009
Minggu, 04 Januari 2009
1 ons bukan 100 gram ?
Sumber: http://muhammadhaerul.multiply.com/journal/item/21/1_ONS_bukan_100_GRAM
Pasalnya adalah, takaran timbang yang dipakai dalam buku petunjuknya menggunakan satuan pound dan ounce. Kesalahan fatal muncul karena yang bersangkutan mengartikan 1 pound = 0,5 kg. dan 1 ounce (ons)= 100 gram, sesuai pelajaran yang ia terima dari sekolah.
Sebelum PHK dijatuhkan, sang karyawan diberi tenggang waktu 7 hari untuk membela diri dgn cara menunjukkan acuan ilmiah yang menyatakan 1 ounce (ons) = 100 gram.
Usaha maksimum yang dilakukan hanya bisa menunjukkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang mengartikan ons (bukan ditulis ounce) adalah satuan berat senilai 1/10 kilogram.
Acuan lain termasuk tabel-tabel konversi yang berlaku sah atau dikenal secara internasional tidak bisa ditemukan.
Untuk ukuran berat, satuannya adalah gram dan kelipatannya. Satuan Ons bukanlah bagian dari sistem metrik ini dan untuk menghilangkan kebiasaan memakai satuan ons ini, Direktorat Metrologi sejak lama telah memusnahkan semua anak timbangan (bandul atau timbal) yang bertulisan "ons" dan "pound".
Lepas dari adanya kebiasaan kita mengatakan 1 onfiltered = 100 gram dan 1 pound = 500 gram, ternyata tidak pernah ada acuan sistem takar-timbang legal atau pengakuan internasional atas satuan ons yang nilainya setara dengan 100 gram.
Dan dalam sistem timbangan legal yang diakui dunia internasional, tidak pernah dikenal adanya satuan ONS khusus Indonesia.
Jadi, hal ini adalah suatu kesalahan yang diwariskan turun-temurun. Sampai kapan mau dipertahankan ?
Beberapa sekolah telah ditinjau untuk melihat sejauh mana penyadaran akan penggunaan sistem takar-timbang yang benar dan sah dikemas dalam materi pelajaran secara benar, dan bagaimana para murid (anak-anak kita) menerapkan dalam hidup sehari-hari. Sungguh memprihatinkan.
Semua sekolah mengajarkan bahwa 1 onfiltered = 100 gram dan 1 pound = 500 gram, dan anak-anak kita pun menggunakannya dalam kegiatan sehari-hari.
"Racun" ini sudah tertanam didalam otak anak kita sejak usia dini. Dari para guru, didapatkan penjelasan bahwa semua buku pegangan yang diwajibkan atau disarankan oleh Departemen Pendidikan Indonesia mengajarkan seperti itu.
Karena itu, tidaklah mungkin bagi para guru untuk melakukan koreksi selama Dep. Pendidikan belum merubah atau memberi-kan petunjuk resmi.
"acuan sistem timbang legal yang mana yang pernah diakui / diberlakukan secara internasional , yang menyatakan bahwa :1 ons adalah 100 gram, 1 pound adalah 500 gram."?
Kalau Dep. Pendidikan tidak bisa menunjukkan acuannya, mengapa hal ini diajarkan secara resmi di sekolah sampai sekarang ? Pernahkan Dep. Pendidikan menelusuri, dinegara mana saja selain Indonesia berlaku konversi 1 onfiltered = 100 gram dan 1 pound = 500 gram ?
Patut dipertanyakan pula, bagaimana tanggung jawab para penerbit buku pegangan sekolah yang melestarikan kesalahan ini ?
HENTIKAN SEGERA KESALAHAN INI !
Karena ini kesalahan pendidikan, masalah ini sebenarnya merupakan masalah nasional pendidikan kita yang mau tidak mau harus segera dihentikan. Departemen Pendidikan tidak perlu malu dan basa-basi diplomatis mengenai hal ini. Mari kita pikirkan dampaknya bagi masa depan anak-anak Indonesia. Berikan teladan kepada bangsa ini untuk tidak malu memperbaiki kesalahan.
Anak-anak kita memiliki HAK untuk mendapatkan pendidikan yang benar sebagai upaya mempersiapkan diri menyongsong masa depannya yang akan penuh dengan tantangan berat.
Selain pada buku literatur, tabel-tabel konversi semacam itu dapat dijumpai dengan mudah di-dalam buku harian/diary/agenda yang biasanya diberikan oleh toko atau produsen suatu produk sebagai sarana promosi.
Salah satu konversi untuk satuan berat yang umum dipakai SAH secara internasional adalah sistem avoirdupois / avdp. (baca : averdupoiz).
1 ounce/ons/onfiltered= 28,35 gram (bukan 100 g.)
1 pound = 453 gram (bukan 500 g.)
1 pound = 16 ounce (bukan 5 ons)
Bayangkan saja, bagaimana jadinya kalau seorang apoteker meracik resep obat yang seharusnya hanya diberi 28 gram, namun diberi 100 gram!!!.
Pelajarannya memang begitu, kalau murid tidak mengerti, dihukum !!!
Jadi wajar saja kalau malpraktek sering dijumpai dinegeri ini,
karena pelajaran memang keliru dari sononya
Jumat, 02 Januari 2009
Indonesian's Holiday 2009
Dear Friends,
Dari judul di atas sudah bisa ditebak bahwa artikel ini akan membahas mengenai hari libur nasional untuk tahun 2009.
Tahukah Anda bahwa jumlah hari libur (diluar hari minggu) untuk tahun 2009 adalah 14 hari, lebih sedikit 1 hari dibandingkan hari libur tahun 2008. Tentu saja libur ini diluar hari libur atau cuti bersama yang biasanya diambil saat hari raya Idul Fitri atau Natal dan libur akhir tahun. Bila dijumlahkan, mungkin bisa sebulan penuh kita libur bersama.
Saya tidak tahu apakah jumlah hari libur nasional kita ini merupakan hari libur nasional terbanyak di dunia? Kalau ternyata ya, pantas saja beredar rumor yang mengatakan etos kerja Bangsa Indonesia sangat lemah, wong hari liburnya saja banyak sekali. Belum lagi bila ada yang libur kerja karena sakit atau bolos kerja......bisa dibayangkan bukan waktu kerja yang terbuang?
Sekarang, bagaimana kita menyiasati hari libur nasional yang banyak ini menjadi hari-hari libur yang produktif bagi kita semua. Bila Anda mempunyai tips, solusi atau saran apapun, silahkan luangkan sedikit waktu Anda (tentu saja di luar jam kerja wajib Anda!) untuk mengirimkannya pada blog ini....
Akhirnya......Selamat Tahun Baru 2009!!! Tettttttttttttt...............
Rgds,
Aan